MAKALAH
Fungsi Pengarahan/implementasi dan fungsi pengendalian/pengawasan

Oleh
Herman
1494040002
Pendidikan ekonomi
Fakultas ekonomi
Universitas negeri
makassar
2015
Kata
Pengantar
Dengan mengucap
alhamdulilahirabbil’alamin, kami panjatkan sebagai bentuk rasa syukur kehadirat
Allah SWT Rabb seluruh alam yang telah memberikan banyak kesempatan dan
kemudahan kepada kami untuk menyelesaikan makalah kami yang berjudul FUNGSI
PENGARAHAN dalam MANAGEMEN.
Sholawat serta salam kami
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa petunjuk kepada manusia ke
jalan yang lurus, dan yang telah memberikan pencerahan kepada manusia dengan
islam, iman, dan ihsan, serta telah menerangi jalan kehidupan dengan ilmu-imu
pengetahuan.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang telah
memberi masukan-masukan, dorongan, dan motivasi kepada kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Dan semoga dengan pembahasan-pembahasan yang ada dalam makalah ini
memberikan informasi yang bermanfaat untuk para pembaca. Kami menyadari
keberadaan berbagai kekurangan dan kesalahan yang melekat dalam makalah
pembahasan kami. Salah dan kekurangan semata merupakan keterbatasan semoga
dapat kami ambil hikmahnya untuk masa mendatang, Amin.
Makassar 10
Juni 2015
Herman
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................... 2
Daftar isi................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN:....................................................................... 5
A. Pengertian Pengarahan....................................................... 6
B. Fungsi Pengarahan............................................................. 7
C. Tujuan Pengarahan............................................................. 8
D. Pengertian pengendalian................................................... 9
E. Prinsip Pengawasan........................................................... 10
F.
Mamfaat
Pengawasan........................................................ 10
BAB
III PENUTUP:.............................................................................. 14
A.
Kesimpulan........................................................................... 14
Daftar pustaka...................................................................................... 15
BAB I
Pendahuluan
Sebelum masuk dalam
pembahasan fungsi pengarahan dan
pengendalian dalam managemen kami akan membahas sedikit tentang apa itu manajemen. Management (Manajemen) adalah seni atau Proses
menyeesiakan sesuatu dalam rangka pencapian tujuan. Pada pelaksanaannya, proses
ini terdirimdari perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian, pengendalia,dan
pengaswasan, yang juga di naman proses fungsional dalam menejemen.
Dalam arti manajemen
merupakan suatu pengaturan atau manaj (mengatur) yang dilakukan oleh seorang
manager untuk mengatur para bawahannya agar bekerja secara maximal untuk
mendapatkan hasil secara efisien dan efektif dalam bidangnya masing-masing.
Tujuan seseorang harus mempunyai manajemen adalah seseorang itu dapat
mengoptimalisasikan sumberdayanya baik sumberdaya manusia ataupun sumberdaya
non manusia. Manajemen juga mempunyai berbagai fungsi diantaranya, ada fungsi
perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan
(directing), fungsi kepemimpinan (leading), fungsi pengawasan (controling).
Fungsi pengarahan dan pengendalian merupakan salah satu fungsi dalam manajemen yang akan kami bahas, fungsi pengarahan adalah fungsi dimana proses
implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya
dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Sedangkan pengendalian(controlling) merupakan proses monitoring terhadap berbagai aktifitas
yang di lakukan tersebut akan di lakukan sumber daya organisasi untuk
mematiskan bahwa aktifitas yang di lakukan tersebut akan dpat mencapai
tujuanyang telah di tetapkan dalam tindakan koreksi dapat di laukan untuk
memperbaiki penyipangan yang terjadi ( Robbins and coulter,2003:496).
BAB II
PEMBAHASAN
A. pengertian pengarahan
pengarahan
adalah suatu proses pembimbingan, pemberi petunjuk, dan intruksi kepada bawahan
agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengarahan (Direction) adalah
keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan
kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi
kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk
didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang
bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas
dapat terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak berpendapat kalau suatu
pengarahan merupakan fugsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi
terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh
seorang pemimpin. Karena pemimpin adalah manajemen pengarahan yang berhubungan dengan usaha
memberikan bimbingan dan saran kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing, maka pengarahan ada hubungannya dengan kepemimpinan atau
seorang manager yang akan memberikan pengarahan dalam suatu organisasi atau
perusahaan.
Seorang
manajer atau pemimpin yang baik
hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut
dapat menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia
biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain. Ada 4 kemampuan yang dibutuhkan
dalam masalah kemimpinan atau sebagai manager, diantaranya:
1.
Kemampuan untuk menggunakan
kekuasaan secara efektif dan penuh rasa tanggungjawab, sehingga dapat dikatakan
mampu memberi pengarahan.
2.
Kemampuan untuk memahami bahwa
setiap manusia memiliki berbagai pendorong motivasi pada setiap waktu dan
situasi berbeda.
3.
Kemampuan untuk memberi inspirasi
4.
Kemampuan untuk menciptakan
situasi-situasi yang kondusif bagi peningkatan motivasi.
Dari definisi
diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu:
1) Melakukan
orientasi tentang tugas yang akan dilakukan
2) Memberikan
petunjuk umum dan khusus
3) Mempengaruhi
anggota, dan
4) memotivasi
Pengarahan pada hakikatnya adalah
keputusan-keputusan pimpinan yang dilakukan agar kegiatan-kegiatan yang
direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pegarahan directing diharapkan
:
1. Adanya
kesatuan perintah (unity of command)
Dengan pengarahan ini akan diperolah
kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana. Sehingga tidak
tercapai kesimpangsiuran yang dapat membingungkan para pelaksana.
2. Adanya
hubungan langsung dengan bawahan
Dengan pengarahan yang berupa
peutnjuk atau perintah atasan yang langsung kepada bawahan, tidak akan terjadi
miskomunikasi. Disamping itu pegarahan yang langsung ini dapat mempercepat
hubungan antara atasan dan bawahan.
3. Adanya umpan
balik yang langsung.
Pimpinan dengan cepat memperoleh
umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya umpan balik ini
dapat segera digunakan untuk perbaikan. Salah satu alasan pentingnya
pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah:
a) Motivasi
secara implisit, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para
bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan
koreksi jika diperlukan.
b) Adanya
upaya untuk mensingkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari
para anggota organisasi.
c) Secara
eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan
jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.
Selain itu ada cara-cara pengarahan yang dapat dilakukan, diantaranya
1.
Orientasi merupakan cara pengarahan
dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan
baik.
2.
Perintah merupakan permintaan dari
pimpinan kepada orang ang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulangi
suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3.
Delegasi wewenang, dalam
pendelegasian wewenan ini pemimipin melimpahkan sebagian dari wewenang yang
dimilikinya kepada bawahannya. Kemampuan seseorang manajer untuk memotivasi
akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas
manajer. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu sistem akan mampu
meramalkan perilaku dari bawahannya.
Motivasi yang telah disebutkan diatas, akan memengaruhi, mengarahkan dan
berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Ada dua faktor yang
mempengaruhi tingkat prestasi seseorang yaitu kemampuan individu dan pemahaman
tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi
peranan. Dimana antara komunikasi kemampuan dan persepsi peranan merupakan satu
kesatuan yang saling berinteraksi.
B. Fungsi Pengarahan
Fungsi
Pengarahan dan Implementasi adalah proses implementasi program agar dapat
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran
dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan
Implementasi yaitu mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan, menjelaskan
kebijakan yang ditetapkan.
Pengarahan (leading) untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk
melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai
leading, directing motivating, atau
actuating. Pengarahan memiliki beberapa karakteristik :
1.
Pervasive function, yaitu pengarahan yang diterima pada berbagai level organisasi. Setiap menajer
menyediakan petunjuk dan inspirasi pada bawahannya.
2.
Continous activity , pengarahan
merupakan aktifitas yang berkelanjutan disepanjang masa organisasi.
3.
Human factor, fungsi pengarahan
berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu berhubungan dengan human factor.
Human factor itu sendiri adalah perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa
diprediksi.
4.
Creative activity, fungsi pengarahan
yang membantu dalam mengubah rencana kedalam tindakan. Tanpa fungsi ini
seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak berarti.
5.
Executive function, fungsi pengarahan
dilaksanakan oleh semua menejer dan executive pada semua level sepanjang
bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya dari
atasannya.
6.
Delegatd function, pengarahan
seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan manusia. atasan harus
dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak dapat
diprediksi dan alami sehingga atasan dapat mengkondisikan perilaku seseorang
kearah tujuan yang diharapkan.
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk
meningkatkan fektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, dinamis dan lain sebagainya.
Pengarahan pada dasarnya berkaitan dengan
1.
Faktor individu dalam kelompok
2.
Motivasi dan kepemmpinan
3.
Kelompok kerja, dan
4.
Kounikasi dalam organisasi
C. Tujuan pengarahan
Dengan adanya fungsi pengarahan dalam suatu organisasi dapat bertujuan
sebagai berikut,
1.
Menjamin kontiunitas
perencanaan,
2.
Membudayakan
prosedur standar,
3.
Membina
disiplin kerja,
4.
Membina
motivasi yang terarah.
Selain itu tujuan pokok
pengarahan agar kegiatan-kegiatan dan orang-orang yang melakukan kegiatan yang
telah direncanakan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tidak terjadi
penyimpangan-penyimpangan yang membuat kemungkinan tidak akan tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan.
D. PENGERTIAN PENGENDALIAN (PENGAWASAN)
Pengendalian (controlling) merupakan suatu faktor
penunjang penting terhadap efisiensi organisasi, demikian juga pada perencanaan
pengorganisasian, dan pengarahan. Pengendalian adalah suatu fungsi yang positif
dalam menghindarkan dan memperkecil penyimpangan-penyimpangan dari
sasaran-sasaran atau target yang direncanakan. Setiap pengorganisasian, oleh
karena itu harus memiliki sistem pengawasan (pengendalian)
Beberapa para ahli mengemukakan
pengertian pengendalian diantaranya yaitu:
- Earl P. Strong
Controlling is
the process of regulating the various factor in an enterprise according to the
requirement of its plans. “Pengendalian
adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar
pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana”.
- Harold Koontz
Control is the measurement
and correction of the performance of subordinates in order to make sure that
enterprise objectives and the plans devised to attain then are accomplished.
“Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara.”
“Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara.”
- G.R. Terry
“Pengendalian dapat didefinisikan
ssebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang
sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu
melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu
selaras dengan standar”.
- Robert J. Mockler
Pengawasan
manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapakan standar pelaksanaan
dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan
koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan
dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapian
tujuan-tujuan perusahaan.
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa
tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara
membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang di rencanakan.
Pengawasan
menurut LANRI (2003) ialah suatu kegiatan untuk memperoleh apakah pelaksanaan
pekerjaan/kegiatan telah dilakukan sesuai dengan rencana semula. Kegiatan
pengawasan pada dasarnya membandingkan kondisi yang ada dengan yang seharusnya
terjadi. Pengendalian ialah apabila dalam pengawasan ternyata ditemukan adanya
penyimpangan atau hambatan maka segera di ambil tindakan koreksi. Pengendalian
dalam arti lain ialah kegiatan memantau, menilai dan melaporkan kemajuan proyek
di sertai tindak lanjut.
E. PRINSIP PENGAWASAN
1. Pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur. Misalnya tentang
waktu dan tugas-tugas pokok yang harus diselesaikan oleh staf.
2. Fungsi pengawasan harus difahami
pimpinan sebagai suatu kegiatan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan
organisasi
. 3. Standar unjuk
kerja harus dijelaskan kepada seluruh staf karena kinerja staf akan terus
dinilai oleh pimpinan sebagai pertimbangan untuk memberikan reward kepada
mereka yang dianggap mampu bekerja.
F.
MAMFAAT PENGAWASAN
1. Dapat mengetahui sejauh mana program
sudah dilaukan oleh staf, pakah sesuai dengan standar atau rencana kerja,
apakah sumberdaya telah digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi
wasdal akan meningkatkan efisiensi kegiatan program.
2. Dapat mengetahui adanya penyimpangan
pada pemahaman staf dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
3. Dapat mengetahui apakah waktu dan
sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.
4. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
5. Dapat mengetahui staf yang perlu
diberikan penghargaan, dipromosikan atau diberikan pelatihan lanjutan.
4. Proses pengawasan Terdapat tiga
langkah penting dalam proses pengawasana manajerial yaitu: Mengukur
hasil/prestasi yang telah dicapaioleh staf atau organisasi Membandingkan hasil
yang telah dicapai dengan tolok ukur. Memperbaiki penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi sesuai dengan faktor-faktor penyebabnya, dan menggunakan, dan
menggunakan faktor tersebut untuk menetapkan langkah-langkah intervensi.
5. Obyek Pengawasan Dalam melaksanakan
fungsi pengawasan manajerial, ada lima jenis obyek yang perlu dijadikan sasaran
pengawasan. Obyek yang menyangkut kuantitas dan kualitas barang atau jasa.
Pengawasan ini bersifat fisik. Keuangan Pelaksanaan program dilapangan Obyek
yang bersifat strategis Pelaksanaan kerja sama dengan sektor lain yang terkait.
6. Jenis-jenis Pengawasan Pengawasan
fungsiomal (struktural). Fungsi pengawasan ini melekat pada seseorang yang
menjabat sebagai pimpinan lembaga. Pengawasan publik. Pengawasan ini dilakukan
oleh masyarakat. Pengawasan non fungsional. Pengawasan ini biasanya dilakukan
oleh badan-badan yag diberikan wewenang untuk melakukan pengawasan seperti DPR,
BPK, KPK, dan lain-lain.
7. Prinsip Pokok Fungsi pengawasan adalah
aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan
rencana yang ditetapkan atau hasil yang dikehendaki.
Untuk dapat menjalankan pengawasan, perlu
diperhatikan 2 prinsip pokok, yaitu:
1. Adanya
Rencana.
2. Adanya
instruksi-instruksi dan pemberian wewenang kepada bawahan.
Dalam fungsi pengawasan tidak kalah pentingnya
adalah sosialisasi tentang perlunya disiplin, mematuhi segala peraturan demi
keselamatan kerja bersama. Sosialisasi perlu dilakukan terus menerus, karena
usaha pencegahan adalah penting untuk mendapat perhatian. Pengawasan dan
pengendalian (controlling) sebagai fungsi manajemen bila diikerjakan dengan
baik, akan menjamin bahwa semua tujuan dari setiap orang atau kelompok
konsisten dengan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini
membantu menyakinkan bahwa tujuan dan hasil tetap konsisten satu sama lain
dengan dalam organisasi. Controlling berperan juga dalam menjaga pemenuhan
(kompliansi) aturan dan kebijakan yang esensial. Proses pengendalian mulai
dengan perencanaan dan pembangunan tujuan penampilan kerja.
Tujuan penampilan didefinisikan dan
standar-standar untuk mengukurnya disusun. Ada 2 tipe standar:
¨ Standar
out-put (keluaran): mengukur hasil-hasil tampilan dalam istilah kuantitas,
kualitas, biaya atau waktu. Standar in-put (masukan): mengukur
usaha-usaha kerja yang masuk ke dalam tugas penampilan.
8. Pengukuran Penampilan Aktual Pengukuran
harus cukup akurat untuk menyorot penyimpangan atau variasi. Tanpa pengukuran,
pengendalian yang efektif tidaklah mungkin ada. Pengukuran dilakukan dengan
membandingkan hasil dengan tujuan dan standar. Perbandingan dari tampilan
aktual dengan tampilan yang diharapkan membangun kebutuhan untuk bertindak.
Cara untuk membuat perbandingan meliputi: ¨Historis/relatif/rancang-bangu¨
Benchmarking
9. Pengendalian
Efektif Pengendalian terbaik dalam organiasasi adalah berorientasi pada
strategi dan hasil, dapat dipahami, mendorong pengendalian diri (self-control),
berorientasi secara waktu dan eksepsi, bersifat positif, setara dan objektif,
fleksibel. Tipe-tipe pengendalian (awal) preliminary, kadang-kadang disebut
kendali feedforward, hal ini harus dipenuhi sebelum suatu perkerjaan dimulai.
Kendali ini menyakinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dan sumber-sumber
yang tepat tersedia untuk memenuhinya.
Tipe-tipe pengendalian (saat ini) concurrent
berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang-kadang disebut
kendali steering, kendali ini memantau operasi dan aktivitas yang sedang
berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.
Tipe-tipe pengendalian (akhir) post-action; kadang-kadang disebut kendali
feedback , kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi.
Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.
Manajer memiliki 2 pilihan luas dengan memperhatikan pengendalian. Mereka dapat
mengandalkan orang-orang untuk melatih pengendalian diri (internal) atas
tingkah lakunya sendiri. Alternatif lain, manajer dapat mengambil tindakan
langsung (external) untuk mengendalikan tingkah laku orang lain. Pengendalian
internal memberikan individu yang termotivasi untuk melatih pengendalian diri
dalam memenuhi harapan pekerjaan. Potensi untuk pengendalian diri dikembangkan
ketika orang yang mampu memiliki tujuan tampilan yang jelas dan dukungan
sumber-sumber yang tepat. Pengendalian eksternal terjadi melalui supervisi
personal dan penggunaan sistem administrasi formal antara lain sistem penilaian
penampilan, sistem kompensasi dan keuntungan, sistem disiplin kepegawaian, dan
management-by-objectives (manajemen berdasar tujuan). Kompensasi dan keuntungan
dari sistem pengawasan dan pengendalian yang baik adalah: ¨ Akan
menarik orang berbakat dan mempertahankannya di dalam organisasi.
¨ Memotivasi orang untuk menggunakan usaha maksimum dalam pekerjaannya.
¨ Menyadarkan nilai dari kontribusi penampilannya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi pengarahan dalam manajemen
merupakan salah satu fungsi yang sangat diperlukan karena fungsi ini memberikan
bimbingan, arahan dan petunjuk kepada anggota lainnya untuk memiliki rasa
tanggungjawab terhadap tugasnya masing-masing. Dalam fungsi pengarahan ini juga
terkait dengan hal kepemimpinan dan motivasi kedua hal tersebut tidak dapat
dipisahkan karena adnya unsure yang saling mendukung dimana dalam mengarahkan
dapat dilakukan oleh seorang manajemen atau seorang pemimpin yang dapat
bertanggungjawab dan untuk menghasilkan pengarahan yang maximal seorang
manajemen atau pemimpin harus mampu memotivasi bawahannya untuk melaksanakan
perencanaan yang telah ditetapkan dan menghasilkan hasil yang optimal.
Controlling atau
pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses untuk mengamati secara terus
menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan
mengadakan koreksi jika terjadi. Controlling atau pengawasan adalah fungsi
manajemen dimana peran dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan
menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan
sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan. Di dalam manajemen perusahaan
yang modern fungsi control ini biasanya dilakukan oleh divisi audit internal.
Demikian makalah yang dapat Saya
susun dan semoga pembahasan yang terdapat didalamnya dapat memberikan informasi
dan suatu pengatahuan baru yang benar. Dan segala kekurangan yang terdapat
dalam makalah, kami ambil sebagai pembelajaran untuk memperbaiki di kemudian
hari.
Daftar
Pustaka
Amirullah dan Haris Budiyono, 2004, Pengantar Manajemen,
penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta
Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah,Pengantar Manajemen.Edisi pertama, Jakarta:Prenada
Media, 2006
Ismail solihin, 2009, Pengantar manajemen, penerbit: Erlangga, di cetak: PT. Gelora
Aksara Pratama
Handoko, T.Hani.1984.Manajemen.Yogyakarta:
BPFE
Usman,
husaini.2008.Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar